Kamis, 22 Oktober 2009

Persebaya Tanyakan Alasan Penundaan Pertandingan Lawan Pelita

Surabaya - Persebaya kembali mendapat keuntungan. Laga lawan Pelita Jaya yang sejatinya akan dilakukan, Minggu (25/10/2009) besok ternyata dibatalkan oleh PT Liga Indonesia (PTLI). Sayang PTLI tidak menyebutkan alasan mengapa pertandingan yang diselenggarakan di stadion Siliwangi, Bandung itu batal.

Selain tidak menyertakan alasan pembatalan pertandingan, dalam fax yang dikirim ke Mess Persebaya, Rabu (21/10/2009) PTLI juga belum memastikan kapan pertandingan itu akan diselenggarakan. Hanya saja, manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar mengatakan, pihak panitia penyelenggara (panpel) tidak mendapatkan izin dari keamanan.

"Polda Jabar tidak memberi izin pertandingan Persebaya. Lalu kenapa pertandingan Pelita lawan Persik diperbolehkan. Padahal tempatnya sama, tapi kenapa kita tidak boleh," kata Saleh kesal.

Beredar kabar, pihak Polda Jabar tidak memberikan izin karena trauma dengan pertandingan Persebaya lawan PSMS dalam ajang play off beberapa bulan lalu. Kala itu, ribuan suporter Bajul Ijo, Bonek melurug Kota Bandung. Meski Bonek tidak rusuh dan juga mendapat sambutan hangat dari suporter Persib, Viking, namun masyarakat Kota Kembang nampaknya terusik dengan kehadiran suporter yang dikenal fanatik itu.

Sebelumnya, PTLI juga membatalkan laga Bajul Ijo kontra Persitara Jakarta Utara yang seharusnya dimainkan 22 Oktober kemarin. Pihak PTLI beralasan, pihak keamanan tidak menizinkan adanya pertandingan sepakbola di Ibu Kota. Sebab hal ini terkait dengan pengamanan sebelum dan sesudah pelantikan presiden.

Dikonfirmasi mengenai penundaan dua pertandingan Persebaya, pelatih, Danurwindo mengaku kecewa. Sebab timnya saat ini dalam top form setelah mengalahkan Persisam dengan skor telak 5-2. "Sedangkan keuntungannya, kami lebih bisa memersiapkan Ngon (A Djam) dan John (Tarkpor) untuk pertandingan mendatang," terang mantan pelatih Persija Jakarta itu.

Persebaya Talangi Rp 110 juta untuk Tebus Tarkpor

Surabaya - Meski manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar mengatakan uang Rp 200 juta yang diberikan ke pihak Persitara Jakarta Utara berasal dari kantong John Tarkpor sendiri, tapi pada realitanya Bajul Ijo masih 'cawe-cawe' dalam urusan yang sebelumnya diklaim sebagai masalah internal itu.

Adalah asisten manajer Persebaya, Cholid Goromah yang membeberkan hal itu. Kepada wartawan, Rabu (21/10/2009) Cholid mengatakan, pihaknya mengeluarkan uang sejumlah Rp 110 juta untuk membebaskan Tarkpor dari Laskar Si Pitung. Padahal hutang Tarkpor sendiri hanya Rp 50 juta.

"Kita bayar Rp 110 juga, sisanya Tarkpor yang bayar. Tapi itu kita anggap sebagai pinjaman. Nanti dia bisa bayar cash atau bisa juga kita potongkan dari gaji bulanannya," ucap Cholid kepada wartawan.

Cholid menjelaskan, hutang Tarkpor ke Persitara memang sejumlah Rp 50 juta. Namun karena tidak kunjung dilunasi, manajer Persitara, Harry Gendar meminta bunga dari pinjaman itu. Jika ditotal, Tarkpor harus membayar Rp 200 juta atau empat kali lipat dari jumlah uang yang ia pinjam.

Dengan kedatangan Tarkpor, praktis kini Persebaya bisa bernafas lega. Sebab, selain Tarkpor yang mulai pagi tadi bisa latihan, sehari sebelumnya Ngon A Djam juga sudah datang dan ikut berlatih bersama tim.