Arek Band, Grup Rock Pendukung Persebaya
Lupakan sejenak kericuhan suporter Persebaya atau yang biasa disebut Bonek
(bondo dan nekat). Sekelompok anak muda di Surabaya memproklamasikan diri
sebagai band rock pendukung Persebaya. Semua lagunya bercerita tentang
Persebaya. Juga dukungan agar Bonek semakin dewasa.
Ahmad Ainur Rohman
---
Jangan mengganggu, jangan kau rusuh
Jangan cari perkara, jangan bikin ulah
Jangan merusak, jangan membakar,
Jangan kau bikin onar, jangan sok pendekar...
-
Syair di atas merupakan penggalan lagu berjudul Diamput, milik Arek Band. Saat
didengarkan sekilas, lagu tersebut sangat dipengaruhi oleh musik band asal
Amerika Serikat yang berkibar pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, Guns N'
Roses. Denting piano dan pilihan nada lagu Diamput mengingatkan pada salah satu
lagu populer Guns N' Roses, Since I've Been Loving You.
Para personel Arek Band mengakui bahwa musik mereka sangat dipengaruhi oleh
grup musik legendaris tersebut. Arek Band tidak sekadar terinspirasi. Mereka
juga ikut merasakan semangat di zaman ketika Axl Rose dan kawan-kawan berada di
puncak kejayaannya.
Para dedengkot Arek Band berasal dari grup musik rock Indonesia yang pernah
terkenal pada 1980-an hingga 1990-an. Dua personel mereka, si kembar Royke
Mangundap (vokalis) dan Reky Mangundap (gitar), pernah membesarkan grup Shadow,
salah satu raja panggung musik rock Surabaya awal 1990-an.
Pemain bas Hendri Rudi malah berkarir lebih awal lagi. Dia mulai serius di
musik sejak 1984. Hendrix -begitu dia biasa dipanggil- pernah menjadi pembetot
bas untuk Andromeda Band, salah satu band rock Surabaya yang sangat populer di
akhir 1980-an dan awal 1990-an. Hendrix pernah satu grup dengan musisi terkenal
tanah air saat ini, seperti Yoyok dari grup Padi dan Denny Ireng.
Meski personelnya sudah bangkotan, Arek Band sebetulnya masih sangat hijau.
Tiga orang ini sepakat membentuk Arek Band pada November 2009 lalu. Semua
berawal dari seringnya mereka berkumpul di Studio Tiang Api, Sidoarjo. Tujuan
pembuatan band tersebut sebetulnya simpel. ''Kami ingin memberikan sesuatu yang
berharga pada Persebaya. Karena kami musisi, kami hanya bisa membikin lagu,''
tandas Roy, sang vokalis.
Roy yang kelahiran Manado tersebut sebetulnya tidak terlampau fanatik pada
Persebaya. Dia bahkan tidak pernah nonton langsung Persebaya di Gelora 10
Nopember Tambaksari, Surabaya. Pria 34 tahun itu hanya mengikuti perkembangan
Persebaya dari layar televisi. Meski begitu, dia mengikuti perkembangan dan
tindak tanduk Bonek.
Roy sadar bahwa citra Bonek tidak terlampau baik di mata masyarakat. Kelompok
suporter ini sering bikin rusuh dan onar. Alih-alih memberikan dukungan kreatif
pada kesebelasannya, Bonek justru kerap dihukum oleh Komisi Disiplin PSSI
karena melakukan aksi-aksi brutal dan cenderung anarkis. Terakhir, Bonek
terlibat bentrok dengan masyarakat Solo saat perjalanan naik kereta api menuju
Bandung untuk mendukung Persebaya yang akan bertanding melawan Persib.
Roy juga sangat prihatin dengan kejadian 2006. Bonek terlibat kerusuhan saat
Persebaya menjamu musuh bebuyutannya, Arema Malang, di ajang Piala Indonesia.
Beberapa mobil dibakar, stadion hancur, dan belasan orang ditahan polisi.
Pertandingan pun dihentikan. ''Kami ingin membuat musik yang membantu
mengangkat citra Bonek. Kami ingin menunjukkan bahwa Bonek itu bisa kreatif.
Bonek bukan bondo nekat, tetapi bondo dan nekat,'' papar Roy.
Hendrix menambahkan, pada November lalu rencana band mengusung lagu-lagu
Persebaya dimatangkan. Roy, Hendrix, dan Reky merekrut seorang drummer muda,
Dimas Arsen. Pemuda kelahiran 1992 itu masih duduk di kelas 3 SMAN 7 Surabaya.
Dimas direkrut karena kemampuan bermainnya yang bagus. Hendrix mengatakan,
Dimas adalah drummer berbakat. Dalam bahasa musik, perbedaan usia bisa diatasi
sehingga tidak menjadi masalah.
Setelah personel komplet, mereka bergegas membikin rekaman. Hendrix dan Reky
adalah otak dalam membuat musik, lirik, dan aransemen. Lagu-lagu tersebut
lantas disusun. Ada sepuluh lagu yang masuk dapur rekaman. Lambaran musik
kesepuluh lagu tersebut adalah rock. Jenisnya berlainan. Ada yang bernuansa
hard rock, metal, punk, dan balada. Dari sepuluh lagu tersebut, track pertama,
Kau Harus Menang, menjadi andalan.
Lagu tersebut dipilih karena musiknya yang gahar. Dalam bahasa Roy, lagu
tersebut sangat bersemangat. Lirik-liriknya pun bisa membikin fanatisme Bonek
berlipat-lipat. Seperti ini lirik lagu Kau Harus Menang: Kau harus menang, kau
pasti bisa harumkan nama Suroboyo. Ada lagi Tak perlu ragu, aku selalu, membela
engkau Persebaya.
''Proses pembuatan lagu-lagu tersebut tidak sulit. Kami cepat saling
mengenal,'' tandas Roy.
Desember lagu-lagu tersebut sudah rampung. Meski belum diluncurkan secara
resmi, beberapa lagu seperti Kau Harus Menang, Genderang Bonek, dan Persebaya
Never Die sudah bocor di internet. Genderang Bonek adalah yang paling banyak
diunduh. Dalam waktu singkat, sudah lebih 40 ribu orang yang mengunduh lagu
tersebut di situs internet yang menyediakan lagu-lagu berformat MP3.
Beberapa lagu juga bisa ditemui di situs Youtube. Beberapa situs bahkan
menobatkan Arek Band sebagai salah satu band suporter dunia. ''Masak seperti
itu. Kami malah nggak tahu,'' kata Roy tanpa bisa menyembunyikan ekspresi
gembira.
Menurut Roy, lagu-lagunya memang mulai diputar reguler di Stadion 10 Nopember.
Lagu Kau Harus Menang menjadi opening saat pertandingan antara Persebaya
melawan Arema Indonesia, 16 Januari lalu. Namun, dia tidak menyangka bahwa
lagu-lagunya cepat beredar di internet.
Roy mengungkapkan, secara resmi, bandnya baru meluncurkan albumnya dalam format
CD pada Februari atau Maret mendatang. Arek Band juga berencana mengisi satu
sesi hiburan dalam pembukaan Stadion Bung Tomo di kawasan Surabaya Barat.
Ketika mengetahui fakta bahwa lagu-lagunya sudah banyak dibajak, Roy mengatakan
hal tersebut tidak menjadi masalah besar. Reky dan Hendrix sepakat dengan
pendapat Roy. Hendrix menambahkan, Arek Band memang memiliki misi khusus lewat
lagu-lagunya. Bapak satu anak itu menuturkan, semua lagu tersebut
dipersembahkan khusus untuk Bonek.
Pria asli Surabaya yang tidak mau tanggal lahirnya disebutkan itu memaparkan,
lewat lagu itu dia berharap Bonek semakin dewasa. Seperti dalam lirik lagu
Diamput, Hendrix ingin agar Bonek tidak suka bikin onar dan berlagak seperti
pendekar. Selain itu, Arek band ingin mengesankan bahwa Bonek bisa memberikan
dukungan yang kreatif dan sportif pada kesebelasan kesayangannya.
''Tetapi jujur, sekarang tingkat kebrutalan Bonek jauh menurun ketimbang awal
1990-an lalu,'' tandas Hendrix.
Misi lain adalah memopulerkan kembali musik cadas Surabaya yang sempat mati
suri. Sepak bola dan musik rock, tambah Hendrix, adalah dua hal yang saling
mengisi dan melengkapi. Dua-duanya adalah entitas yang memiliki sifat berisi
semangat yang menggebu.
Hendrix optimistis musik rock Surabaya yang sempat berjaya dan menjadi
barometer rock nasional bisa bangkit. Keyakinan itu didasarkan siklus genre
musik yang mengalami pasang surut setiap 10 tahun. Rock Surabaya yang hampir
habis dan gaungnya tak lagi terdengar nyaring, menurut Hendrix, segera hidup.
''Saya percaya akan adanya siklus itu. Arek Band mungkin satu dari beberapa
band rock lain yang akan hadir,'' tutur Hendrix. (tom)
sumber: harian pagi jawa pos