Senin, 02 Agustus 2010

Gagal Juara, Aremania Lempari Warga dengan Batu




Aremania, suporter tim Arema ini kembali berulah lagi. Hal ini terjadi setelah tim pujaannya Arema gagal menjadi juara di Piala Indonesia. Arema kalah 1-2 dari Sriwijaya FC. Pertandingan sendiri berjalan panas. Pemain Arema Noh Alam Shah dihadiahi kartu merah oleh wasit Jimmy Napitupulu ketika pertandingan baru berjalan 19 menit karena pemain itu "memencak" pemain SFC. Pertandingan sempat terhenti lama sekali saat jeda karena Arema meminta pergantian wasit. Tak jelas apa alasan Arema meminta pergantian wasit, karena menurut semua pengamat sepak bola kepemimpinan wasit cukup fair. Di babak kedua pemain arema kembali "menyerbu" wasit saat wasit mengesahkan gol kedua SFC. Para pemain Arema beranggapan bola offside, namun jika dilihat di tayangan ulang RCTI bola adalah onside.

Selain pemain yang "mengamuk" suporter arema, aremania juga mulai berulah. Lemparan batu, botol, sepatu, hingga sandal mulai masuk ke lapangan. Sebelum pertandingan dimulai aremania juga sudah menjebol stadion manahan solo hingga aremania masuk sampai pinggir lapangan.

Tak cukup sampai disitu, diperjalanan pulang, suporter yang katanya terbaik, tersantun dan ter ter ter lainnya itu kembali melampiaskan kemarahannya. Suporter Singo Edan yang menaiki 11 gerbong kereta api (KA) Matarmaja jurusan Jakarta-Kediri melakukan pelemparan terhadap rumah dan warga sekitar stasiun. Dalam kejadian itu, dua warga terpaksa dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri. Keduanya mengalami luka bocor di kepala akibat terkena lemparan batu. Saat kejadian berlangsung sekitar 200 calon penumpan dievakuasi ke dalam stasiun. Sejumlah toko makanan di sekitar stasiun langsung tutup. Gambar di bawah ini adalah gambar salah satu korban lemparan batu aremania.